Minggu, 01 Februari 2009





Konser Musisi Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia

Click for larger version
Beberapa insan musik asal Indonesia : left-right : Ari Lasso, Audy, Ratu, dan Once.


Berikut ini adalah liputan dari konser beberapa band papan atas Indonesia yang diselenggarakan di Malaysia. Event ini digelar pada tanggal 15 April 2006 di Kuala Lumpur. Sebanyak 9 artis yang terdiri dari ADA Band, Ungu, Cokelat, Gigi, Padi, Ari Lasso, Dewa 19, Audy, dan Ratu, tampil pada hari itu.


Koresponden Gitaris.com di Malaysia, Alliyah memberikan laporannya :
(Beberapa kalimat yang menggunakan bahasa Malaysia mengalami proses translasi kedalam bahasa Indonesia -red-)




Foto oleh Alliyah Konser dimulai sekitar jam 15.45 agak telat dari yang dijadwalkan mulai pukul 15.00 di Stadion Merdeka Kuala Lumpur. Acara tersebut didukung oleh Hotlink & Fatboy Records.
Lebih dari 15.000 penonton hadir memenuhi arena. Ada Band menampilkan 8 buah lagu diantaranya Masih, Manja, Manusia Bodoh dan beberapa lagu dari album baru mereka "Romantic Rhapsody".

Kemudian Ungu hadir setelah Ada Band. Performa vokalis mereka Pasya tampil baik dan kelihatan sangat akrab dengan penonton. Mereka membawakan lagu hits yang sedang populer, Demi Waktu dan beberapa lagu lain dari album "Melayang". Band yang dihuni oleh Onci (salah satu pengisi di album Gitar Klinik 2) ini tampil baik.

Berikutnya ada Cokelat yang juga ikut meramaikan suasana. Seperti biasanya, duet gitaris kakak-adik, Edwin dan Ernest tampil berdua dalam menyampaikan beberapa lagu diantaranya Bendera, Luka Lama, Karma, Jauh & Terlalu Indah. Sewaktu menyanyikan lagu Bendera terlihat penonton ikut nyanyi bersama dan ada juga yang membawa bendera Indonesia untuk dikibarkan!



Foto oleh Alliyah Penampilan Padi dimulai sekitar jam 14.20 petang. Hujan mulai turun rintik-rintik. Mereka membawakan lagu diantaranya Sobat, Menanti Sebuah Jawaban, Mahadewi, Prolog dan Kasih Tak Sampai yang dibawakan duet bersama Rossa. Namun, baru sesaat setelah menyanyikan lagu Kasih Tak Sampai, hujan turun dengan derasnya sehingga membuat sebagian penonton berhamburan mencari tempat teduh. Namun ada juga penonton yang masih bertahan di bagian depan panggung.

Tampil kemudian adalah salah satu band papan atas tanah air yang diperkuat oleh Dewa Budjana, seorang gitaris yang beberapa hari lagi akan menggelar konser Final Trisum di Jakarta. Gigi benar-benar tampil 'booming'! Armand ternyata pintar conquer pentas.. sempat juga bercanda dan menyanyi bersama penonton. Hendy selaku drummer turut memberi persembahan yang bagus banget. Beberapa lagu yang disampaikan antara lain Perdamaian, Kepastian Yang Ku Tunggu, Bisa Saja, Andai dan Terbang.


Foto oleh Alliyah Selepas Gigi, penonton menantikan persembahan Dewa 19 yang terdiri dari Once, Dhani, Andra, Yuke, dan Tyo. Penampilan dari grup ini merupakan yang paling menarik dan seru karena Dewa 19 tampil berkolaborasi bersama Ari Lasso, Audy, & Ratu. Durasi pertunjukan mereka juga lebih lama dari band-band lain karena membawakan lebih dari 8 buah lagu. Tata cahaya dan sound-nya juga lebih bagus dibandingkan dengan band-band yang tampil sebelumnya. (Alliyah's note=Ini namanya tidak adil!!hehe).

Ratu mempersembahkan lagu Aku Baik-baik Saja dan Salahkah Aku Terlalu Mencintaimu. Sewaktu konser berlangsung sempat terjadi insiden-insiden yang tidak diinginkan seperti keributan antara penonton dengan anggota RELA (pasukan yang menjaga keamanan konser). Bahkan sempat ada yang melempar botol. Tyo terpaksa ditukar untuk sementara karena mengalami cedera pada kaki. Ia digantikan sementara oleh additional player.

Acara konser ditutup dengan persembahan terakhir Dewa 19 dengan mempersembahkan lagu Laskar Cinta. Konser ini bisa dibilang sebagai konser yang sukses di Malaysia!
Lastly "I LUV PIYU" karena dia keren~!haha!





Kuala Lumpur, 17 April 2006
photo by iam iren

iren IAM
members of ALPHA band(indonesia)

Prisa Gabung Tengkorak


11 January 2009


Langkah yang cukup membuat orang tercengang lagi-lagi dilakukan oleh Prisa. Setelah sempat menyatakan ingin memperkenalkan Vendetta, band metal yang ia bentuk bersama teman-teman wanitanya, di saat yang bersamaan ia pun bergabung dengan band metal legendaris Indonesia, Tengkorak.

Setidaknya hal itu dapat kita lihat di situs MySpace milik Tengkorak. Band yang mulai eksis sejak pertengahan tahun 90-an ini sebelumnya sempat digosipkan hampir bubar. Namun justru hal sebaliknya yang terjadi. Jangankan bubar, mereka malah menambah amunisi baru dengan merekrut Prisa yang telah merilis album solo dan dikenal luas oleh masyarakat. Apakah Prisa betul-betul berniat mengangkat musik metal Indonesia ke atas permukaan dengan bermain di 2 band metal yang berbeda era ini?

(/iren karen)


Resolusi 2009 Prisa


07 January 2009


Gitaris wanita satu ini memang tak henti-hentinya berkarya dan menginspirasi kaumnya. Sederet prestasi dan pujian sejak pertama kali ia aktif dalam dunia musik tak membuatnya cepat berpuas diri. Tahun 2007 yang merupakan tahun pertama Prisa terjun ke dunia musik ia berkolaborasi dengan band J-Rocks yang juga tak pernah surut membuat prestasi gemilang dari tahun ke tahun. Tahun berikutnya ia semakin bersinar karena sukses menelurkan album solo perdananya di industri musik tanah air. Kini di tahun 2009 rencana apa yang akan ia buat?

Kemarin, 6 Januari 2009, dimana Prisa genap berusia 21 tahun, sebuah gerakan baru ingin dilakukannya. Jika sebelum-sebelumnya ia berkolaborasi dalam album J-Rocks, lalu dilanjutkan dengan album solo bertema utama pop, maka rencana besar Prisa di tahun 2009 ini adalah memproduksi lagu-lagu metal bersama bandnya, Vendetta. Band yang ia bentuk tahun lalu ini beranggotakan wanita seluruhnya. Prisa juga pernah menjanjikan bahwa band ini tidak hanya sekedar menjual image dan tampang imut-imut saja, namun ia meyakini bahwa seluruh personelnya memiliki skill yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Bersama Vendetta, icon komunitas Musisi.com ini ingin mengangkat musik metal kembali ke tempat yang lebih tinggi. Ia juga ingin mengangkat image wanita sebagai sosok yang tidak kalah dan bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya dianggap bisa dilakukan oleh pria. Diklaim sebagai gitaris metal wanita pertama di Indonesia sepertinya belum cukup baginya, ia ingin melakukan terobosan-terobosan baru yang belum pernah dilakukan oleh wanita Indonesia manapun.

(/iren irenan)